MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“MASA KEJAYAAN ISLAM”
Di susun oleh:
Nama : Audry Fahmi Dewi
Kelas : XI MIA 6
Absen : 03
SMA NEGERI 1 JEPARA
Jln. C.S. Tubun No.1 Jepara
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Segala puja dan puji bagi Allah yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “MASA KEJAYAAN ISLAM”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah
ini disusun untuk menyelesaikan tugas Pendidikan Agama Islam sekaligus
memperluas pengetahuan pembaca tentang masa kejayaan islam. Dimulai dari
periodisasi sejarah islam, faktor-faktor yang menyebabkan masa kejayaan islam
baik internal maupun eksternal, ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu,
hingga tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan tersebut.
Makalah
ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan baik dari segi penulisan, tata
bahasa, dan lain-lain. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan agar
makalah ini sesuai dengan harapan pembaca.
Demikian
makalah ini saya buat semoga memberikan manfaat bagi kita semua.
Jepara,
25 November 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………..............................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………
4
A. Latar
belakang masalah……………………………………………………………… 4
B. Rumusan
masalah……………………………………………………………………. 4
C. Tujuan
……………………………………………………………………………….. 4
D. Manfaat……………………………………………………………………………… 5
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………6
A. Periodisasi
Sejarah Islam………………………………………………………………6
B. Kerajaan
pada masa kejayaan Islam………………………………………………….. 8
C. Faktor-faktor
perkembangan kejayaan Islam………………………………………….9
D. Ilmu
Pengetahuan…………………………………………………………………….. 9
E. Tokoh-tokoh
pada masa kejayaan Islam………………………………………………10
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………… 12
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………13
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan
kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).
Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban
Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan
peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt).
Peradaban berhutang besar pada Islam (Barack Obama).
Pernyataan-pernyataan diatas menggambarkan bahwa
bahwa siapa pun sesungguhnya tak akan mengelak untuk mengakui peradaban Islam
pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia Barat yang
denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh
peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.
Kita sebagai manusia mempunyai akal yang merupakan
anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa harus bisa berpikir kritis tentang kemajuan
bangsa Barat yang erat kaitannya dengan peradaban Islam. Kapan dimulainya
sejarah Islam yang menimbulkan perbedaan di kalangan ahli sejarah, pembagian
periodisasi Sejarah Islam, faktor internal dan faktor eksternal, dan munculnya
tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Tanpa adanya peradaban Islam, bangsa Barat tidak
akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui tentang masa kejayaan islam khususnya bagi orang Islam itu sendiri.
Disamping menambah wawasan, juga membangkitkan semangat bagi generasi muda
Islam agar ada upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa
depan peradaban Islam ditengah-tengah
peradaban bangsa Barat yang sangat maju ini.
B.
Rumusan
Masalah
1. Jelaskan
periodisasi sejarah Islam?
2. Jelaskan
kerajaan-kerajaan besar yang terdapat pada masa kejayaan Islam?
3. Sebutkan
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Islam mengalami perkembangan?
4. Sebutkan
ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa kejayaan Islam?
5. Sebutkan
tokoh-tokoh pada masa kejayaan Islam?
C.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui periodisasi sejarah Islam
2. Untuk
mengetahui kerajaan-kerajaan yang terdapat pada masa kejayaan Islam
3. Untuk
mengetahui faktor-faktor perkembangan pada masa kejayaan Islam
4. Untuk
mengetahui ilmu pengetahuan apa saja yang berkembang pada masa kejayaan Islam
5. Untuk
mengetahui tokoh-tokoh pada masa kejayaan Islam
D.
Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui periodisasi sejarah islam, kerajaan-kerajaan besar,
faktor-faktor, ilmu pengetahuan, dan tokoh-tokoh pada masa kejayaan Islam
BAB II
PEMBAHASAN/ ISI
A.
PERIODISASI
SEJARAH ISLAM
Periodisasi sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang
mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolok ukur yang
bermacam-macam.
Menurut
Prof. DR. H.N. Shiddiqi, ada beberapa pendapat yaitu :
1. Tolok ukurnya adalah pada sistem politik, hal ini biasanya
digunakan pada sejarah konvensional
2. Tolok ukurnya pada persoalan ekonomi (maju-mundurnya
ekonomi) dalam sebuah negara.
3. Tolok ukurnya pada tingkat peradaban dan kebudayaan suatu
bangsa
4. Tolok ukurnya pada masuk dan berkembangnya suatu agama
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, sejarah Islam dapat dapat
dibagi menjadi tiga periode besar, yaitu:
1.
Periode
Klasik (650 M – 1250 M)
Periode
klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a.
Fase
Ekspansi, Integrasi, dan dan Puncak Kemajuan (650 M – 1000 M)
Pada fase inilah dunia
Islam meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di Barat dan melalui Persia
sampai ke India di Timur. Daerah-daerah tersebut tunduk kepada keluasaan
khalifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damsyik dan
terakhir di Baghdad. Di masa ini pulalah berkembang dan memuncaknya ilmu
pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun non-agama, dan kebudayaan Islam.
Zaman inilah yang menghasilkan ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang hukum, Imam Asy’ari, Imam al-Maturidi, pemuka-pemuka Mu’tazilah seperti Wasil Ibn ‘Ata’, Abu al-Huzail, al-Nazzam dan al-Zubair dalam bidang teologi, zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan al-Hajjaj dalam mistisisme atau al-Tasawwuf, al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam filsafat, dan Ibn Hasyam, Ibn Hayyan, al-Khawarijmi, al-Mas’udi dan al-Razi dalam bidang ilmu pengetahuan
Zaman inilah yang menghasilkan ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang hukum, Imam Asy’ari, Imam al-Maturidi, pemuka-pemuka Mu’tazilah seperti Wasil Ibn ‘Ata’, Abu al-Huzail, al-Nazzam dan al-Zubair dalam bidang teologi, zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan al-Hajjaj dalam mistisisme atau al-Tasawwuf, al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam filsafat, dan Ibn Hasyam, Ibn Hayyan, al-Khawarijmi, al-Mas’udi dan al-Razi dalam bidang ilmu pengetahuan
b.
Fase Disintegrasi (1000 M-1250 M)
Di masa ini, keutuhan
umat Islam dalam bidang politik mulai pecah, keuasaan khalifah menurun dan
akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu pada tahun 1258 M.
Khalifah, sebagai lambang kesatuan politik umat Islam, hilang.
2.
Periode
Pertengahan ( 1250 M – 1800 M)
Periode
Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase,
yaitu:
a.
Fase Kemunduran (1250 M-1500 M)
Dalam fase ini,
disentralisasi dan disintegrasi meningkat. Perbedam antara Sunni dan Syi’ah dan
demikian juga antara Arab dan Persia semakin nyata terlihat. Dunia Islam
terbagi dua, yaitu bagian Arab dan bagian Persia.
Bagian Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suria, Palestina Mesir dan Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat,
Bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia Tengah, dengan Iran Sebagai Pusat.
Kebudayaan Persia mengambil bentuk Internasional dan dengan demikan mendesak lapangan kebudayaan kebudayan Arab. Pendapat bahwa pintu ijtihad tertutup makin meluas di kalangan umat Islam. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya, perhatian terhadap ilmu pengetahuan menjadi sangat kurang. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah tersebut.
Bagian Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suria, Palestina Mesir dan Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat,
Bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia Tengah, dengan Iran Sebagai Pusat.
Kebudayaan Persia mengambil bentuk Internasional dan dengan demikan mendesak lapangan kebudayaan kebudayan Arab. Pendapat bahwa pintu ijtihad tertutup makin meluas di kalangan umat Islam. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya, perhatian terhadap ilmu pengetahuan menjadi sangat kurang. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah tersebut.
b.
Fase Tiga Kerajaan Besar (1500 M – 1800 M)
Tiga kerajaan besar
yang dimaksud dalam fase ini ialah Kerajaan Utsmani (Ottoman Empire) di Turki, Kerajaan Safawi di Persia
dan Kerajaan Mughal di India.
Fase tiga kerajaan besar ini, oleh Prof. Dr. Harun Nasution dibagi kembali dalam dua periode lagi, yaitu dimulai dengan zaman kemajuan (1500 M-1700 M) dan zaman kemunduran (1700 M-1800 M).
Di masa kemajuan, ketiga kerajan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing teruama dalam bentuk literatur dan arsitek. Masjid-masjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, Tibriz, Isfahan serta kota-kota lian di Iran dan di Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan masih kurang sekali.
Di masa kemunduran, Kerajaan Utsmani terpukul oleh Eropa. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangn-serangan suku bangsa Afghan, sedangkan daerah kekuasaan Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun. Umat Islam dalam keadaan mundur dan statis. Dalam keadaan itu, Eropa dengan kekayaan-kekayaannya yang diangkut dari Amerika dan Timur Jauh, bertambah kaya dan maju. Penetrasi Barat yang kekuaannya meningkat ke dunia Islam yang kekuatanya menurun, kian mendalam dan kian meluas. Akhirnya Napoleon pada ahun 1798 M menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting.
Fase tiga kerajaan besar ini, oleh Prof. Dr. Harun Nasution dibagi kembali dalam dua periode lagi, yaitu dimulai dengan zaman kemajuan (1500 M-1700 M) dan zaman kemunduran (1700 M-1800 M).
Di masa kemajuan, ketiga kerajan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing teruama dalam bentuk literatur dan arsitek. Masjid-masjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, Tibriz, Isfahan serta kota-kota lian di Iran dan di Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan masih kurang sekali.
Di masa kemunduran, Kerajaan Utsmani terpukul oleh Eropa. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangn-serangan suku bangsa Afghan, sedangkan daerah kekuasaan Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun. Umat Islam dalam keadaan mundur dan statis. Dalam keadaan itu, Eropa dengan kekayaan-kekayaannya yang diangkut dari Amerika dan Timur Jauh, bertambah kaya dan maju. Penetrasi Barat yang kekuaannya meningkat ke dunia Islam yang kekuatanya menurun, kian mendalam dan kian meluas. Akhirnya Napoleon pada ahun 1798 M menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting.
3.
Periode
Modern ( 1800 M – dan seterusnya )
Periode modern ialah
zaman kebangkitan kembali umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat
menyadarkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa
Barat telah mempunyai peradaban baru yang lebih tnggi dan merupakan ancaman
bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikikan bagaimana meningkatkan
mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Pada periode modern inilah timbul ide-ide
pembaharuan dalam Islam
B.
KERAJAAN
PADA MASA KEJAYAAN ISLAM
Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar
tahun 650 M – 1250 M. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu
Kerajaan Umayyah atau sering disebut dengan Daulah
Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah.
Perkembangan Islam pada masa Daulah Umayyah antara lain:
1) Sistem
Pemerintahan
2) Sistem
Sosial
3) Sistem
Politik
a. Politik
dalam Negeri
b. Politil
luar Negeri
4) Sistem
Ekonomi
5) Ilmu
Pengetahuan
a. Pengembangan
bahasa Arab
b. Marbad
kota pusat kegiatan ilmu
c. Ilmu
Qiraat
d. Ilmu
Tafsir
e. Ilmu
Hadits
f. Ilmu
Fiqh
g. Ilmu
Nahwu
h. Ilmu
Jughrafi dan Tarikh
i. Usaha
Penerjemahan
Perkembangan Islam pada
masa Daulah Abbasiyah antara lain:
1) Kemajuan
dalam bidang social budaya
a. Seni
bangunan dan arsitektur masjid
b. Seni
bangunan kota
2) Perkembangan
dan kemajuan bahasa sastra
a. Perkembangan
puisi
b. Perkembangan
prosa
3) Perkembangan
seni music
a. Penyusun
kitab music
b. Pendidikan
music
4) Kemajuan
dalam bidang pendidikan
5) Kemajuan
bani abbasiyah dalam ilmu pengetahuan
C.
FAKTOR-FAKTOR
PERKEMBANGAN KEJAYAAN ISLAM
Terdapat beberapa faktor, yaitu
faktor internal, faktor eksternal dan gerakan ilmiah pada Periode Klasik.
· Faktor Internal :
1) Konsistensi
dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2) Ajaran
Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
3) Islam
sebagai rahmat seluruh alam,
4) Islam
sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi
dan ukhrawi.
· Faktor Eksternal :
1) Terjadinya
asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan.
2) Gerakan
terjemah
· Gerakan ilmiah :
1) Melaksanakan
ajaran al-Qur’an secara maksimal,
dimana banyak ayat dalam al-Qur’an
yang menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.
2) Melaksanakan
isi hadis
3) Mengembangkan
ilmu agama dengan berijtihad
4) Ulama
yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan
D.
ILMU
PENGETAHUAN
Banyak ilmu pengetahuan yang
berkembang karena tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad untuk
mengembangkannya, antara lain:
1. Ilmu
Filsafat
a. Al-Kindi
(809 – 873 M),
b. Al
Farabi (wafat tahun 916 M),
c. Ibnu
Bajah (wafat tahun 523 M),
d. Ibnu
Thufail (wafat tahun 581 M),
e. Ibnu
Shina (980 – 1037 M),
f. Al-Ghazali
(1085 – 1101 M),
g. Ibnu
Rusd (1126 – 1198 M).
2. Bidang
Kedokteran
a. Jabir
bin Hayyan (wafat 778 M),
b. Hurain
bin Ishaq (810 – 878 M),
c. Thabib
bin Qurra (836 – 901 M),
d. Ar-Razi
atau Razes (809 – 873 M).
3. Bidang
Matematika
a. Umar
Al-Farukhan,
b. Al-Khawarizmi.
4. Bidang
Astronomi
a. Al-Farazi
: pencipta Astro lobe
b. Al-Gattani/
Al-Betagnius
c. Abul
Wafa : menemukan jalan ketiga dari bulan
d. Al-Farghoni
atau Al-Fragenius
5. Bidang
Seni Ukir
Badr
dan Tariff (961 – 976 M)
6. Ilmu
Tafsir
a. Ibnu
Jarir ath Tabary,
b. Ibnu
Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H),
c. As
Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H),
d. Muhammad
bin Ishak dan lain-lain.
7. Ilmu
Hadis
a. Imam
Bukhori (194 – 256 H),
b. Imam
Muslim (wafat 231 H),
c. Ibnu
Majah (wafat 273 H),
d. Abu
Daud (wafat 275 H),
e. At-Tarmidzi,
dan lain-lain.
E.
TOKOH-TOKOH
PADA MASA KEJAYAAN ISLAM
1.
Ibnu
Rusyd (520 – 595 H)

2.
Al-Ghazali
(450 – 505 H)

Nama
lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahi di Desa Gazalah pada tahun 450 H dan
wafat pada tahun 505 H di Tus. Karya-karya beliau antara lain: Ihya ‘Ulum ad-Din (membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah,
akhlak, dan tasawuf berdasarkan al-Qur’an
dan hadis), tahafu al-Falasifah
(bidang filsafat). Beliau mendapat gelar Hujjatul
Islam (bukti kebenaran Islam)
3.
Al-Kindi
(805 – 873 M)

4.
Al-Farabi
(872 – 950 M)

5.
Ibnu
Sina (980 – 1037 M)

BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Selama 500 tahun Islam menguasai dunia
dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi. Banyak
ilmuwan-ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai bidangnya
masing-masing. Meskipun pernah melalui fase kemunduran yaitu pada tahun 1250 –
1800 M, tetapi Islam bangkit kembali pada tahun 1800 dengan munculnya para
pembaharu Islam.
Para pembaharu Islam itu mengembangkan
ilmu pengetahuan dengan menjaga tradisi yang sudah ada maupun menciptakan
penemuan-penemuannya sendiri. Tak sedikit karya-karya mereka yang terkenal
bahkan sampai ke belahan dunia yang lain. Hal itulah yang membantu peradaban
Eropa maju hingga eksistensinya sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://newkhairilyulian.wordpress.com/2010/08/26/periodisasi-sejarah-pendidikan-islam/
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2014. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti. Jakarta:Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar