That Person
Aku terlalu
berharap. Berharap pada sesuatu yang tak pasti. Bukan. Bukan pada hal prestasi atau
semacamnya.Ini hanyalah angan-angan gadis bodoh pada suatu harapan. Mungkin
kalian bertanya-tanya. Harapan apa? Seperti apa? Sejak kapan? Bagaimana bisa? Haha.
Apakah aku harus memberitahukannya ? Ini sedikit privasi dan memalukan. Bahkan,
teman terdekatku pun tak tahu. Apa aku terlalu mengunci rapat diriku ?. Bukannya
aku tak percaya. Tapi terlalu sulit untuk mengungkapkannya. Aku menyukai senior
ku. Gadis bodoh seperti aku pun mempunyai perasaan.‘Dia’ mengubahku layaknya
remote control yang mengendalikan robot. Robot yang harus patuh pada perintah majikannya.
Aku terlalu pengecut. Bahkan untuk sekedar
menyapa pun aku tak berani. Ah…gadis bodoh memang. Aku hanya berani melihat siluet
bayanganmu, bukannya wajahmu. Dan mungkin untuk selamanya aku hanya bisa
bersanding dengan dirimu yang semu, bayanganmu. Dirimu terlalu sulit untuk kugapai,
seperti jarak bumi dengan neptunus.
‘Dia’…
Hanyalah
seorang makhluk ciptaanTuhan yang entah kenapa pesonanya terlalu berlebihan. Hingga
akupun tak bisa menghindarinya.
Aku
tahu, aku akan tersakiti pada akhirnya. Ini adalah resiko bagi secret admire
yang terlalu rapuh seperti daun kering terkena hembusan angin, terbawa entah kemana
sampai akhirnya rusak.
Jika aku dilahirkan
kembali…
Aku berharap menjadi
gadis bodoh itu lagi, lalu menggapainya hingga dapat meraihnya..
Memeluknya….
Menyayanginya…
#Pssst ... hanya sebuah tulisan tak berarti.
0 komentar:
Posting Komentar